Polwan Polres Sukoharjo Ikuti IAWP Training Conference Melalui Daring

Senin, 08 November 2021 17:25 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

IMG_20211108_181558.jpg
Polwan Polres Sukoharjo (Soloaja)

SUKOHARJO (Solusi aja.co) - The 58 The International Association Of Women Police (IAWP) Training Conference Atau Konferensi polisi wanita tingkat dunia, digelar di Indonesia, tepatnya di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu 7 Nopember 2021.

Tak ketinggalan, sejumlah polwan Polres Sukoharjo ikut absen mengikuti konferensi tersebut secara daring, dari Ruang Panjura Polres Sukoharjo.

Konferensi internasional tersebut dibuka oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo karena Indonesia menjadi Negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah kegiatan tersebut sejak tahun 1958.

Dalam sambutannya, Kapolri membahas soal kesetaraan gender yang dimana, terdapat stereotip bahwa institusi Kepolisian hanya dianggap sebagai pekerjaan bagi kaum pria. Namun, Kapolri menekankan saat ini, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah memberikan ruang kepada para Polisi Wanita (Polwan) untuk mendapatkan hak kesetaraan gender.

“Di Polri kami tentunya berikan ruang untuk itu. Dan saat ini kurang lebih ada tiga Jenderal yang ada di jabatan-jabatan tertentu di Mabes Polri. Dan juga ada beberapa posisi atau jabatan di level operasional yang berisiko tinggi. Ini pun juga ditempati oleh rekan-rekan Polwan,” kata Kapolri.

Pemberian ruang tersebut, dikatakan Jendral Sigit, lantaran sosok Polisi wanita memiliki peran dan kontribusi yang luar biasa bagi organisasi Polri khususnya dalam mendukung reformasi kultural menjadi Polisi yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat.

“Polwan memiliki kepekaan gender yang lebih baik dalam meningkatkan respon terhadap kejahatan berbasis seksual dan gender, meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional, membangun kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan legitimasi lembaga-lembaga penegak hukum,” ujarnya.

Menyadari peran strategis wanita di Kepolisian, Kapolri menegaskan bahwa saat ini, Polri telah berkomitmen untuk menciptakan institusi Kepolisian yang inklusif bagi semua golongan termasuk perempuan. Dalam hal ini, perubahan kultur berbasis gender di internal kepolisian akan memiliki dampak terhadap sistem penegakan hukum pada umumnya.

Khusus di internal Polri, Jendral Sigit menyebut, Polwan saat ini telah diberikan kesempatan yang sama dalam hal rekrutmen, pendidikan, pelatihan, dan jabatan yang setara dengan Polisi laki-laki.

“Saat ini, Polwan Indonesia telah menduduki jabatan operasional yang strategis di Kepolisian dan jabatan yang high risk seperti pada misi perdamaian dunia, Densus 88 Antiteror, dan pasukan Brigade Mobile. Polri telah memberikan panggung dan kesempatan yang sama untuk berkarya pada Polri sesuai dengan tema acara ini “Women at the Center Stage of Policing,” papar Kapolri.

Oleh karena itu, dengan adanya acara IAWP ini, Kapolri berharap Polwan di Indonesia mampu meningkatkan kerjasama dengan polisi-polisi wanita lainnya diseluruh dunia.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat membuka IAWP di Labuan Bajo

Sementara itu, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengapresiasi Keikutsertaan Polwan Polres Sukoharjo dalam The 58 Th International Association Of Women Police (IAWP) melalui online.

“Polwan mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan tugas di institusi kepolisian. Dimana Polwan memiliki peran dan kontribusi yang luar biasa bagi organisasi Polri khususnya dalam mendukung reformasi kultural menjadi Polisi yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat.” Ungkap AKBP Wahyu.

Di Polres Sukoharjo sendiri, lanjut Kapolres, beberapa jabatan strategis juga diemban oleh Polwan, seperti Kapolsek Sukoharjo Kota dijabat oleh AKP marlin dan Kabag SDM diemban oleh AKP Tiswanti.

Untuk diketahui, jumlah peserta yang mengikuti acara pembukaan dan seluruh rangkaian acara konferensi berjumlah 980 peserta. Adapun rinciannya secara langsung dihadiri peserta Internasional sebanyak 39 peserta dari 12 negara dan 2 organisasi internasional serta dari Indonesia sebanyak 407 peserta dengan mengikuti ketentuan protokol Kesehatan.

Selain itu dihadiri secara online oleh peserta internasional sebanyak 235 peserta yang terdiri dari 39 negara dan Indonesia sebanyak 299 peserta.