Peringatan Hari Pahlawan 2025: Sekda Jateng Ajak Gen Z Jauhi Bullying dan Tanamkan Etika

Senin, 10 November 2025 18:50 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1001015173.jpg
Peringatan Hari Pahlawan ke 80 Pemprov Jateng (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) – Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 di Jawa Tengah dijadikan momentum untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan, terutama bagi generasi muda atau Gen Z yang dipersiapkan menuju Indonesia Emas 2045.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mewakili Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, menyampaikan pesan khusus usai menghadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025 di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Senin (10/11/2025).

Pesan untuk Gen Z: Belajar Baik dan Jaga Kerukunan

Sumarno mengajak Gen Z untuk belajar dengan baik, serta menanamkan nilai etika dan nasionalisme sebagai modal utama menyambut masa depan bangsa.
Secara spesifik, ia menyoroti pentingnya menjaga kerukunan dan menghindari bullying yang dianggap berlawanan dengan semangat kepahlawanan.

"Bullying tentu saja berlawanan dengan nilai-nilai kepahlawanan, nilai kepahlawanan bagi Gen Z adalah bagaimana menyayangi dan memahami kepada sesama," ujar Sumarno.

Kepada masyarakat luas, Sumarno mengajak untuk menjadikan jasa-jasa pahlawan yang telah mengorbankan harta, pikiran, dan nyawa sebagai role model. Ia juga mengingatkan bahwa perjuangan di era sekarang berbeda bentuknya, mulai dari perjuangan melayani masyarakat di pemerintahan, hingga perjuangan menjaga ketahanan pangan oleh petani dan pedagang.

Tiga Nilai Keteladanan Pahlawan

Bertindak selaku inspektur upacara dalam peringatan tingkat provinsi ini adalah Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Siswanto. Dalam sambutannya, ia membacakan amanat Menteri Sosial Syafullah Yusuf, yang menggarisbawahi tiga hal utama yang harus diteladani dari para pahlawan:
* Kesabaran: Pahlawan sabar dalam menempuh ilmu, menyusun strategi, menunggu momentum, dan membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan.
* Mengutamakan Kepentingan Bangsa: Para pahlawan tidak berebut jabatan, menuntut balasan, atau mengincar harta setelah kemerdekaan diraih.
* Pandangan Jauh ke Depan: Mereka berjuang untuk generasi mendatang, menjadikan perjuangan sebagai bagian dari ibadah.

Siswanto menambahkan, semangat kepahlawanan ini harus terus dihidupkan, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang mencakup penguatan ketahanan nasional, pemajuan pendidikan, penegakan keadilan sosial, hingga pembangunan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.