Pemprov Jateng Apresiasi Zmart, ZCoffee, dan BMM: Program Ekonomi Syariah Baznas

Minggu, 07 Desember 2025 14:18 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1001111010.jpg
Ketua Baznas RI dan Sekdaprov Jateng meresmikan Zmart Zcoffe dan Baznas Micro finance Masjid di MAJT Semarang (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI secara resmi meluncurkan program inovasi pemberdayaan ekonomi melalui Zmart, ZCoffee, dan Baznas Microfinance Masjid (BMM) untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah. 

Inisiatif ini merupakan komitmen Baznas dalam memperkuat ekonomi umat dan mentransformasi mustahik (penerima zakat) menjadi pribadi yang mandiri.

Peluncuran program, yang juga mencanangkan target 1.300 Zmart di Jawa Tengah, diselenggarakan di lingkungan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Kota Semarang, Sabtu (6/12/2025).

Mendukung Visi Jateng Menuju Ekosistem Syariah

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, yang hadir mewakili Gubernur Ahmad Luthfi, menyampaikan apresiasi tinggi Pemprov atas program ini.

“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sangat mengapresiasi program ini, terlebih program ini diarahkan untuk pemberdayaan dalam upaya mengentaskan kemiskinan,” kata Sumarno.

Sumarno menjelaskan, program ini sejalan dengan salah satu visi Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, yakni membangun ekosistem syariah di Jawa Tengah. Melalui ZCoffee, Zmart, dan BMM, mustahik diharapkan dapat memiliki penghasilan rutin hingga akhirnya bertransformasi menjadi muzakki (pemberi zakat).

Ia mencontohkan, tren kopi membuka peluang bagi ZCoffee untuk berkembang luas. Sementara Zmart membangun kepercayaan bahwa sistem retail tidak sekadar berorientasi pada keuntungan.

Solusi Anti Rentenir

Secara khusus, Sumarno menyoroti peran BMM dalam memberikan layanan pembiayaan yang melindungi umat dari praktik riba.
"BMM yang bermitra dengan masjid ini menjadi solusi bagi umat agar terhindari dari rentenir dan pinjaman ilegal," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua BAZNAS RI Noor Ahmad menyampaikan bahwa tujuan utama dari ketiga program tersebut adalah pengentasan kemiskinan melalui ekonomi berkelanjutan. Ia menekankan bahwa program ini membutuhkan kolaborasi erat dari masyarakat, pemerintah, mitra usaha, masjid, hingga lembaga pendidikan.

“Zakat berasal dari harta yang suci, karena orang yang mengeluarkan zakat tujuannya adalah mensucikan harta. Semoga program ini menjadi energi baru dalam mempercepat penurunan kemiskinan di Jawa Tengah,” ujarnya.

Capaian Nasional dan Target di Jawa Tengah

Secara nasional, Program ZCoffee yang diluncurkan sejak 2022 kini telah hadir di 12 provinsi dan 30 kabupaten/kota, memberdayakan 130 mustahik. Di Jawa Tengah sendiri, sudah terdapat 22 outlet ZCoffee, termasuk lokasi strategis di kawasan MAJT.

Sementara Program BAZNAS Microfinance Masjid (BMM) telah bermitra dengan 183 masjid secara nasional, menyalurkan dana Rp26,3 miliar, dan memberdayakan 9.090 mustahik. Khusus di Semarang, BMM telah mendampingi 70 mustahik melalui skema qardhul hasan (pinjaman kebajikan) tanpa bunga, sebagai solusi dari pinjaman tidak sehat.

Untuk program Zmart, BAZNAS RI menargetkan pembentukan 1.300 Zmart di Jawa Tengah, berkolaborasi dengan BAZNAS Provinsi dan 26 BAZNAS Kabupaten/Kota. Sebanyak 780 unit di antaranya didukung langsung oleh BAZNAS RI dengan total anggaran Rp6,24 miliar. Hingga saat ini, program Zmart telah berhasil melahirkan 459 muzaki baru di seluruh Indonesia.