Mahasiswa UNISRI Gali Potensi Omah Wayang Klaten Melalui Pemasaran Digital

Jumat, 15 Agustus 2025 09:57 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000697935.jpg
Omah Wayang yang ada di Danguran Klaten (Soloaja)

KLATEN (Soloaja.co) - Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tema "Optimalisasi Media Sosial sebagai Sarana Digital Marketing Omah Wayang Klaten" pada Selasa, 5 Agustus 2025. 

Kegiatan ini bertujuan membantu Omah Wayang Klaten, sebuah pusat seni dan budaya tradisional, untuk menghadapi tantangan pemasaran di era digital.

Omah Wayang Klaten, yang berlokasi di Desa Jombor Danguran, Kecamatan Klaten Selatan, merupakan pusat studi seni tradisional Jawa yang menyediakan berbagai kegiatan, mulai dari tari, karawitan, hingga pedhalangan.

Omah Wayang juga dikenal dengan produk khasnya bernama JABLAK (Jamang Blangkon Khas Klaten) serta menyediakan jasa penyewaan kostum.

Menurut Natalia, pengelola Omah Wayang, selama ini mereka menghadapi masalah pada konten digital. 

"Permasalahan utama kami adalah kurangnya kualitas dan konsistensi konten digital. Konten yang diunggah di media sosial belum maksimal secara visual maupun storytelling, frekuensinya tidak teratur, dan strategi pemasaran digital belum optimal," jelasnya.

Menanggapi kendala tersebut, tim PkM Prodi Ilmu Komunikasi UNISRI memberikan pelatihan intensif. 

Pelatihan ini mencakup cara membuat konten foto dan video yang menarik, strategi storytelling untuk memperkuat branding, teknik copywriting yang efektif, dan panduan jadwal unggahan konten yang konsisten. 

Selain itu, mereka juga dibekali teknik optimasi media sosial agar promosi Omah Wayang dapat menjangkau audiens lebih luas dan tepat sasaran.

Ketua Pelaksana PkM UNISRI, Silvi Aris Arlinda, S.I.Kom., M.I.Kom, berharap kegiatan ini dapat membantu Omah Wayang Klaten memaksimalkan potensi media sosial. 

"Tidak hanya untuk meningkatkan jumlah kunjungan, tetapi juga memperluas pasar produk khas mereka," ujar Silvi.

Dengan kolaborasi antara pelestarian budaya dan teknologi digital, Omah Wayang Klaten diharapkan mampu terus eksis sebagai pusat seni dan budaya sekaligus menjangkau audiens yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.