Rabu, 13 September 2023 16:26 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Kekeringan di wilayah selatan Kabupaten Sukoharjo makin meluas, diketahui dari awal 11 desa di tiga kecamatan yakni Weru, Bulu dan Tawangsari. Kini ada tambahan sejumlah desa yang sudah melapor kekeringan.
Salah satunya di Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, sudah seminggu terakhir ini, terparah hari ini sumur warga kering dan terpaksa harus mengambil air di lapangan desa yang jaraknya 1 km.
Seperti warga dari RT 2 RW 1 dukuh Pundungrejo yang harus membeli air untuk keperluan minum dan memasak, sedangkan untuk mencuci dan minum ternak warga ngangsu di sumur desa ya g berjarak sekira 1 km.
"Disini kering hampir satu minggu, untuk memenuhi kebutuhan air bersih (konsumsi) kita beli, Kalau untuk kebutuhan mandi dan minum hewan mengambil di sumur dekat lapangan jaraknya sekitar satu kilometer," kata Sulaiman Ketua RT 2/RW 1 Dukuh Pundungrejo, ditemui Rabu 13 September 2023.
Dia menyebut, di RT 2/RW 1 Dukuh Pundungrejo ini terdapat 31 KK. Masing-masing KK perhari membutuhkan enam drigen air bersih. Padahal kekeringan tidak hanya di RT tersebut namun dipastikan ada banyak dukuh lain yang juga mulai kekeringan.
Karena kekeringan semakin parah, warga melaporkan pada jejaring mereka agar mendapatkan bantuan droping air bersih.
Sementara itu anggota Komisi 4 DPRD Sukoharjo Agus Sumantri mengatakan untuk mengatasi kekeringan di wilayah selatan kabupaten Sukoharjo harus berkolaborasi bersama sama, karena merupakan bencana yang terjadi setiap tahun.
"Dipastikan setiap tahun terjadi kekeringan kesulitan air bersih di sejumlah desa di tiga kecamatan. Dan dipastikan pula warga sangat bergantung pada bantuan air bersih, baik itu oleh Pemkab Sukoharjo maupun pihak luar seperti baksos komunitas dan instansi," ungkap Agus.
Agus minta pemerintah tidak lengah dan terus memantau kekeringan, agar tidak ada warga yang kesulitan air bersih. Jadi setiap desa harus selalu memberikan update data pada pemerintah kabupaten bisa melalui BPBD atau kecamatan.
"Jangan sampai seperti yang terjadi di desa Pundungrejo ini. Warga sudah tiga hari tidak punya air bersih. Padahal desa Pundungrejo tidak termasuk 11 desa yang dilaporkan kekeringan, jadi harus proaktif," ungkap Agus.
Respon cepat telah dilakukan Sekretaris DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Sukoharjo, Hafidz AD Sumantri, dengan mengirimkan tiga tangki air bersih, Rabu 13 September 2023.
"Sementara kita kirim tiga tangki, nanti bisa kita kirim lagi," ucap Hafidz AD Sumantri yang juga caleg partai Golkar Sukoharjo, dari dapil Sukharjo 2 (Weru, Bulu, Tawangsari).
Tiga tangki tersebut masing-masing dikirim ke Dukuh Pundungrejo dua unit dan Dukuh Banaran satu unit.
Bagikan