Indonesia
Selasa, 03 September 2024 10:51 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Industri perbankan di Tanah Air terlihat menunjukkan kinerja yang beragam, terutama dalam mencatatkan laba pada semester 1 tahun 2024.
Beberapa bank mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan, sementara yang lainnya mengalami penurunan. Berikut ini adalah daftar 10 bank dengan perolehan laba terbesar pada semester pertama 2024.
Menurut data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri perbankan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp126,53 triliun hingga Juni 2024, meningkat 5,46% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang sebesar Rp119,97 triliun.
Peningkatan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 3,05% yoy, menjadi Rp268,2 triliun pada Juni 2024 dari sebelumnya Rp260,26 triliun.
Selain itu, pendapatan operasional non-bunga juga turut memberikan kontribusi terhadap peningkatan laba, dengan pertumbuhan sebesar 13,93% yoy menjadi Rp314,44 triliun per Juni 2024, dari sebelumnya Rp275,99 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, bank-bank di Indonesia mencatatkan total kredit sebesar Rp7.478 triliun, naik 12,36% yoy dari Rp6.656 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,45% yoy menjadi Rp8.722 triliun per Juni 2024 dari Rp8.042 triliun per Juni 2023.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) mencatatkan laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp29,70 triliun pada kuartal II/2024, meningkat 0,95% yoy dari Rp29,42 triliun. Dengan capaian ini, BRI menjadi bank dengan laba terbesar dibandingkan bank-bank lainnya.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan bahwa pertumbuhan laba ini didukung oleh penyaluran kredit dan DPK yang masing-masing tumbuh dengan angka dua digit. Pada kuartal II/2024, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.336,78 triliun, tumbuh 11,2% secara tahunan.
Sebagian besar penyaluran kredit BRI menyasar segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan porsi mencapai 81,96%. Selain itu, pertumbuhan DPK BRI juga mendukung kenaikan laba, dengan pertumbuhan sebesar 11,6% yoy menjadi Rp1.389,66 triliun. Pendanaan bank ini didominasi oleh dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar Rp877,89 triliun, yang tumbuh 7,7% yoy, dengan porsi dana murah mencapai 63,17% per Juni 2024.
Menurut Sunarso, keberhasilan dalam mencapai pertumbuhan dana murah ini didukung oleh implementasi hybrid bank melalui Agen BRIlink dan aplikasi superapp BRImo.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) beserta entitas anaknya berada di posisi kedua dengan perolehan laba terbesar pada semester I/2024. BCA mencatatkan laba sebesar Rp26,9 triliun, tumbuh 11,1% yoy. Penyaluran kredit BCA juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, yaitu 15,5% yoy menjadi Rp850 triliun per Juni 2024, dengan pertumbuhan kredit didorong oleh sektor korporasi dan UMKM.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) masing-masing mencatatkan laba besar sebesar Rp26,6 triliun dan Rp10,7 triliun pada semester I/2024.
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh CIMB Group Sdn Bhd dari Malaysia, mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp3,41 triliun, tumbuh 5,38% yoy dari Rp3,23 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari kelompok bank syariah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI mencatatkan laba sebesar Rp2,77 triliun pada Mei 2024, tumbuh 18,55% yoy dari Rp2,34 triliun pada Mei 2023. Namun, BSI belum mempublikasikan laporan keuangannya untuk semester I/2024.
PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) atau OCBC Indonesia, yang merupakan bagian dari grup keuangan Singapura, melaporkan laba bersih senilai Rp2,4 triliun pada semester I/2024, tumbuh 16% yoy dari Rp2,1 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Terdapat perubahan posisi di urutan ke-8 hingga ke-10, di mana pada tiga bulan pertama tahun ini, urutan tersebut diisi oleh BTN, Bank Danamon, dan Bank Permata. Namun, pada semester pertama 2024, urutannya mengalami perubahan.
PT Bank Permata Tbk. (BNLI), yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Bangkok Bank Public Company Limited dari Thailand, mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,53 triliun pada semester I/2024, tumbuh 8,74% yoy dibandingkan Rp1,41 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) mencatatkan laba sebesar Rp1,52 triliun pada semester I/2024, mengalami penurunan sebesar 3,63% yoy dari Rp1,57 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Terakhir, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencatatkan laba sebesar Rp1,5 triliun pada Juni 2024, tumbuh 1,86% yoy dari Rp1,47 triliun pada Juni 2023.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 03 Sep 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 03 Sep 2024
Bagikan
Ekonomi Indonesia
12 hari yang lalu