Hotel
Rabu, 25 Juni 2025 15:57 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SOLO (Soloaja.co) — Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Jawa Tengah menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) bertempat di Solia Zigna Kampung Batik Laweyan, Solo, pada Rabu, 25 Juni 2025.
Acara yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 15.00 WIB ini dihadiri para General Manager hotel dari berbagai kota di Jawa Tengah yang tergabung dalam IHGMA.
Mengusung tema “Empowering People, Embracing Digital”, Rakerda menjadi ajang strategis untuk merumuskan arah kerja organisasi, memperkuat kapasitas SDM, serta membahas adopsi teknologi digital dalam industri perhotelan guna menghadapi tantangan efisiensi dan dinamika pasar yang terus berubah.
Dua tokoh nasional dihadirkan sebagai narasumber, yakni: Dicky Sumarsono, CEO & Founder Azana Hospitality Management, yang kini menaungi lebih dari 85 properti hotel di Indonesia. dan Louis Alfonso, Country Market Manager Traveloka, yang membahas strategi penguatan kolaborasi digital antara hotel dan platform OTA (online travel agent).
Dalam paparannya, Dicky Sumarsono menekankan pentingnya kurasi strategis dalam mengelola hotel, mulai dari pemilihan lokasi, konsep, hingga investasi. “Kunci keberhasilan ada pada bagaimana kita mengkurasi semua elemen sejak awal. Market saat ini sudah berubah dan tidak bisa disasar sembarangan. Diperlukan strategi ekstra dan pendekatan pasar yang lebih presisi,” jelasnya.
Sementara itu, Louis Alfonso menyoroti pergeseran signifikan dalam perilaku konsumen yang kini lebih banyak melakukan pemesanan melalui platform digital. “Dulu kontribusi online hanya sekitar 20-30%, kini sudah mencapai 45 hingga 60%. Ini adalah sinyal bahwa transformasi digital bukan pilihan, tapi keharusan,” ungkapnya.
Ketua IHGMA Jawa Tengah, Julia SKB, menyatakan bahwa forum ini menjadi wadah berbagi solusi dan inspirasi di tengah tantangan industri. “Para General Manager adalah ujung tombak transformasi. Mereka harus adaptif terhadap digitalisasi dan mampu mencetak strategi baru, khususnya saat segmen-segmen pasar seperti government belum pulih sepenuhnya,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa program kerja dalam Rakerda ini dirancang untuk memberi manfaat ganda, baik dari sisi manajerial maupun strategi bisnis. “Kita butuh corrective action. SDM harus diperkuat, GM harus menjadi komandan yang mampu menggerakkan tim, bukan sekadar pengelola,” tegas Julia.
Dalam sesi diskusi, Retno Wulandari, GM The Sunan Hotel Solo, menegaskan bahwa GM masa kini harus menjadi sosok kreatif dan inovatif. “GM harus bisa jadi role model, bukan sekadar ruler. Kita dituntut untuk tidak hanya adaptif, tapi juga mampu mengeksekusi perubahan dengan konkret,” ujarnya.
Dipilihnya Solo sebagai lokasi Rakerda menjadi simbol sinergi antara tradisi dan kemajuan. Solo dinilai sebagai kota dengan potensi besar dalam pengembangan wisata budaya, kuliner, dan event, serta menjadi episentrum dari kawasan Solo Raya yang meliputi Karanganyar, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, hingga Klaten.
Kolaborasi regional pun menjadi salah satu agenda penting dalam forum ini. Para GM sepakat mendorong pengembangan paket wisata bundling lintas daerah, menciptakan konektivitas antar destinasi, dan memperkuat ekosistem pariwisata secara holistik.
Rangkaian Rakerda juga mencakup penyampaian program kerja IHGMA, diskusi antar anggota, serta sesi networking yang mempererat solidaritas antar pelaku industri perhotelan di Jawa Tengah.
Rakerda IHGMA 2025 ini menjadi refleksi bahwa dunia perhotelan tengah memasuki era baru, di mana kreativitas, kolaborasi, dan digitalisasi menjadi fondasi utama untuk bertahan dan berkembang.
Bagikan