Dewan Profesor Optimalkan Peran UNS sebagai Pelopor dan Benteng Pancasila

Jumat, 10 Desember 2021 02:59 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

IMG_20211210_025351.jpg
Forum Professor UNS

KARANGANYAR (Soloaja.co) - Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendiskusikan peran UNS sebagai pelopor dan Benteng Pancasila.

Diskusi dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), berlangsung secara luring di Ruang Jolonidi, Lor Inn Hotel Karanganyar, Kamis 9 Desember 2021.

Dalam FGD tersebut, hadir Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho; Wakil Rektor Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis, dan Informasi UNS, Prof. Sajidan; Wakil Ketua Majelis Wali Amanat UNS, Prof. Hazan Fauzi; Ketua Senat Akademik UNS, Prof. Adi Sulistiyono; dan Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Suranto.

“Kampus adalah miniatur masyarakat karena terdapat berbagai orang dengan latar belakang, ras, agama, pemikiran, ideologi,  dan kepentingan berbeda yang berkumpul dalam sebuah sistem,” kata Prof. Jamal.

Rektor UNS menambahkan bahwa simbol miniatur sejati sebuah bangsa telah dihadirkan di UNS, yakni dengan hadirnya enam tempat ibadah yang saling berdekatan. Keenam tempat ibadah tersebut adalah Masjid, Gereja Katolik, Gereja Kristen, Pura, Vihara, dan Klenteng.

“Melalui pendidikan Pancasila yang benar dan kuat, kami yakin dapat mewujudkan kehidupan masyarakat kampus yang humanis dan ramah perbedaan, yang senantiasa menjunjung tinggi sikap dan nilai-nilai toleransi, tepo seliro, kebersamaan, dan kekeluargaan.  

Seusai sambutan, acara dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh Prof. Pujiyono. Dalam diskusi ini, seluruh peserta secara bergantian menyampaikan ide dan gagasannya dalam memaknai UNS sebagai Benteng Pancasila. 

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Prof. Hasan bahwa nilai-nilai yang ada dalam Pancasila harus diamalkan oleh seluruh sivitas akademika UNS. Implementasi tersebut dapat dilakukan dengan hal-hal kecil yang dijumpai di lingkungan baik rumah maupun lingkungan akademis.

Sementara itu, Prof. Susy Susmartini juga menyebutkan contoh implementasi Benteng Pancasila yang diterapkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) binaannya, yaitu Voca Erudita. Meskipun anggotanya puluhan, tetapi mereka dapat tampil kompak dengan segudang prestasi. Prof. Susy mengatakan bahwa salah satu nilai yang dijunjung tinggi oleh Voca Erudita adalah kebersamaan.

“Anggotanya banyak dan dari berbagai latar belakang. Tapi mereka bisa tampil kompak, kunci utamanya adalah kebersamaan. Jadi, sebelum ada konser atau kompetisi, mereka satu sama lain menyampaikan unek-uneknya. Pokoknya apa saja yang ngganjel silakan disampaikan ke temannya, tujuannya supaya tidak ada rasan-rasan di belakang dan bisa terus kompak,” kata Prof. Susy.