Bukan Lagi Beban, Penyandang Disabilitas di Boyolali Buktikan Diri Jadi Solusi!

Selasa, 23 September 2025 20:23 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000845502.jpg
Wagub Taj Yasin bersama anak disabilitas (Humas Jateng)

BOYOLALI (Soloaja.co) - Paradigma lama yang memandang penyandang disabilitas sebagai "beban" kini terpatahkan. Di Boyolali, mereka membuktikan diri mampu menjadi bagian dari solusi, bahkan berkontribusi nyata dalam berbagai bidang, mulai dari membatik hingga pertanian.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, saat peresmian Program CSR Disabilitas Pertamina dan Kecamatan Berdaya di Kecamatan Kemusu, Boyolali, pada Selasa (23/9/2025). 

Gus Yasin menegaskan, apa yang dilakukan para difabel membuktikan bahwa mereka berdaya, mandiri, dan mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat.

“Teman-teman difabel sudah membuktikan bahwa mereka berdaya, mampu mandiri, dan memberikan kontribusi nyata. Apa yang dilakukan kelompok Pandawa, misalnya, sangat luar biasa. Mereka belajar pertanian terintegrasi, lalu membawa ilmu itu ke rumah dan menyebarkannya ke masyarakat,” ujar Gus Yasin.

Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Pertamina

Gus Yasin juga menyinggung pengalamannya yang kerap kalah bermain catur dengan sahabat tunanetra, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi besar yang hanya perlu didampingi. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun berkomitmen penuh untuk mendukung hal ini melalui program Kecamatan Berdaya, yang ditargetkan pada semester I 2026 sudah dapat dirasakan dampaknya oleh minimal 50% penyandang disabilitas.

Program ini didukung penuh oleh PT Pertamina Patra Niaga melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah berjalan selama lima tahun terakhir. Program ini telah memberdayakan lebih dari 650 difabel di Jawa Tengah, termasuk Kresna Patra (menjahit dan konveksi), Srikandi Patra (membatik), Pandawa Patra (pertanian terintegrasi), Difabel Ampel (kurir), dan Gita Patra (rumah terapi).

Darmawan Fadli Abdul Syukur (21), salah satu anggota Pandawa Patra yang telah aktif sejak 2018, mengungkapkan konsistensinya dalam membatik. “Kadang bisa bikin dua atau tiga batik dalam sebulan, tergantung motif,” katanya. Pendampingnya, Haryono, menambahkan bahwa berkat program ini, pola pikir anggota Pandawa Patra berubah menjadi lebih produktif dan optimis.

Kolaborasi untuk Kesetaraan dan Kemandirian

Komisaris Independen PT Pertamina, Condro Kirono, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mendukung kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah dan perusahaan sangat penting untuk memastikan program ini berjalan efektif.

“Pertamina terus berkomitmen memberikan pendampingan dan support kepada sahabat-sahabat difabel maupun masyarakat rentan. Dari hulu hingga hilir, semua unit punya tanggung jawab sosial dan lingkungan,” ujar Condro.

Bupati Boyolali, Agus Irawan, menambahkan bahwa Pemkab Boyolali juga telah bekerja sama dengan perusahaan di daerahnya untuk membuka peluang kerja dan beasiswa bagi difabel. “Kami berkomitmen memberi fasilitas dan kesempatan setara agar difabel bisa terus berinovasi,” tegasnya.

Acara ini juga menandai peresmian Sekretariat Yayasan Setara Maju Bersama dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Dwija Praja Amarta. PKBM ini akan menjadi pusat pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas, dengan dukungan penuh dari Pertamina dan pemerintah daerah.

Kisah inspiratif dari Boyolali ini menjadi bukti nyata bahwa dengan dukungan dan kesempatan yang setara, penyandang disabilitas mampu menembus batas, menjadi mandiri, dan memberikan kontribusi luar biasa bagi bangsa.