Rotary solo Kartini
Jumat, 28 Januari 2022 19:21 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SOLO (Soloaja.co) - Rotary Club Solo Kartini terus mengambil peran dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, salah satunya dengan aksi sosialisasi penanggulangan penyakit TBC.
Yakni dengan menghadirkan sejumlah dokter pakar TBC dan DKK Kota Surakarta, dalam forum sosialisasi yang diikuti perwakilan organisasi dan kelompok wanita yang ada di Solo.
"Sosialisasi TBC kita pilih karena penyakit ini seperti fenomena gunung es, kadang tidak disadari keberadaannya tapi jumlahnya terus bertambah. Dan sasarannya ibu ibu atau perempuan bisa ambil keputusan untuk mencegah, mengingatkan dan waspada untuk keluarganya," kata Santi S. Liem, President Rotary Club of Solo Kartini, disela sosialisasi, Jumat 28 Januari 2022.
Keseluruhan peserta yang hadir dalam sosialisasi ini sebanyak lebih dari 70 orang. Diikuti perwakilan 12 organisasi perempuan di kota Solo, yakni Ikatan Wanita Kadin (Iwadin), GOW, Pengajian Qonita, Pengurus GKJ Manahan, Putra Putri Solo dan sebagian besar member Rotary baik dari Rotary Club of Solo Kartini, Rotary Club of Soloraya, dan Rotary Club of Solo Sriwedari.
Adapun pembicara yang dihadirkan diantaranya dr. Kus Sularso, M.Kes selaku Wakil Ketua PPTI Jawa Tengah dan dr. Jatu Aphridasari, Sp.P(K) FISR., Bidang Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan PPTI Surakarta.
Jauh sebelum adanya pandemi, sosialisasi tentang penyakit TBC pernah dilakukan oleh Rotary Club. Kemudian kali ini kita selenggarakan lagi, meskipun masih dalam situasi Covid-19 agar bahaya dan penanggulangan penyakit TBC tidak dilupakan,” terang Mustika Dewi Indrasari President Nominee Rotary Club of Solo Kartini.
Sementara itu, Senior Leader Rotary Club District 3420; Febri Dipokusumo menambahkan, kegiatan vokasional sendiri ditujukan kepada Rotarian atau member dari Rotary Club dan masyarakat luas dengan mengadakan program berupa edukasi. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan wawasan dan kualitas dari anggota Rotary maupun masyarakat umum.
"Kami sangat mensupport kegiatan Sosialisasi Penanggulangan Penyakit TBC ini, terlebih banyak member muda yang ikut terlibat. Sekaligus tetap bersinergi dengan pemerintah daerah, apalagi Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta turut hadir dalam kegiatan ini. Dan kebetulan anggota senior kami ada yang menjadi pengurus PPTI Surakarta, sehingga saatnya untuk berkolaborasi,” ungkap Febri H. Dipokusumo.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala DKK Surakarta, dr Siti Wahyuningsih, menyambut positif kegiatan yang dilakukan Rotary Solo Kartini.
"TBC masih menduduki nomor 2 didunia penyakit penyebab kematian, hal itu juga menjadi perhatian kota Surakarta, faskes sudah siap. Yang ditingkatkan tracking. Tidak bisa diselesaikan pemerintah sendiri gandeng komunitas, termasuk saat ini rotary yang bergerak di bidang sosial," ungkap dr Siti Wahyuningsih.
Disampaikan kepala DKK, sampai 2021 di Kota Solo ditemukan 238 kasus, dari perkiraan target ada 292 kasus.
"Tidak tercapai bukan tidak ada kasus atau kasus turun, tapi selama pandemi aksi tracking minim. Juga pemakaian masker bisa meminimalisir kasus. Kami terus sosialisasi agar masyarakat terus waspada," tandas dr Siti Wahyuningsih.
Bagikan