Agung Podomoro (APLN) Siap Berkolaborasi Pulihkan Ekonomi dan Dorong Kebangkitan Properti Indonesia

Rabu, 07 September 2022 19:41 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Redaksi

agung podomor.jpg
Marketing Director PT Agung Podomoro Land Tbk. Agung Wirajaya (kiri) dan Presiden Direktur Era Indonesia Darmadi Darmawangsa (kanan) berbincang setelah acara webinar Agung Podomoro 53 Tahun Berinovasi: Properti Pulih Lebih Cepat, Daya Beli Bangkit Lebih Kuat pada Rabu (7/9). Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara Festival Investasi Properti – 53 Tahun Agung Podomoro yang berlangsung pada 6-18 September 2022 di Central Park Jakarta/ Foto: APLn

Jakarta, 7 September 2022* – Daya tahan sektor properti terhadap berbagai situasi ekonomi telah teruji oleh waktu. Walau sempat terdampak pandemi, kini saatnya sektor properti bangkit kembali dan menjadi salah satu penopang pemulihan ekonomi Indonesia. Kebangkitan sektor properti Indonesia kini menjadi fokus Agung Podomoro sebagai pengembang terdepan, terintegrasi, dan tepercaya di Indonesia yang diwujudkan melalui Festival Investasi Properti – 53 Tahun Agung Podomoro yang berlangsung pada 6-18 September 2022 di Central Park Jakarta.

Marketing Director PT Agung Podomoro Land Tbk. Agung Wirajaya mengatakan selama 53 tahun berinovasi sebagai pelaku industri properti di Indonesia, Agung Podomoro makin memahami kebutuhan masyarakat Indonesia akan hunian dan investasi properti. “Kita berharap adanya kebangkitan daya beli masyarakat terhadap properti sehingga sektor properti juga dapat pulih menjadi lebih kuat. Agung Podomoro berkomitmen untuk terus berkontribusi nyata lewat percepatan progres pembangunan proyek properti kami di berbagai wilayah di Indonesia,” katanya dalam webinar Agung Podomoro 53 Tahun Berinovasi: Properti Pulih Lebih Cepat, Daya Beli Bangkit Lebih Kuat, Rabu (7/9).
 
Seiring dengan memulihnya kondisi ekonomi dan aktivitas masyarakat, sektor properti di Indonesia menunjukkan tren positif. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dilakukan Bank Indonesia dengan sampel pengembang-pengembang di 18 kota mencatat, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan 1-2022 tumbuh 1,87 persen Year on Year (YoY). 
 
Selama ini, sebagai pemimpin pasar di industri properti, Agung Podomoro telah membuktikan daya tahannya terhadap segala situasi krisis dengan secara konsisten menghadirkan proyek-proyek properti baru dan mempercepat pembangunan proyek eksisting demi memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kami berharap inisiatif Agung Podomoro dalam membangkitkan industri properti ini dapat mendorong pemulihan perekonomian nasional sehingga pulih lebih cepat,” ucapnya.  
 
Agung menjelaskan kinerja perusahaan tercatat dari penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp2,20 triliun pada semester 1 2022. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif yakni 5,23% per semester 1 2022, perusahaan meyakini prospek industri properti akan makin cerah. Pada semester I-2022, APLN membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp1,55 triliun, naik 48,0% dari Rp1,05 triliun pada periode sama sebelumnya.


Adapun, proyek-proyek properti Agung Podomoro di berbagai daerah seperti Podomoro City Deli Medan dan Podomoro Park Bandung mencatat nilai pengakuan penjualan terbesar. “Kami menghadirkan sejumlah proyek berkualitas seperti Kota Podomoro Tenjo yang dibangun saat pandemi, dan disambut sangat antusias hingga terjual lebih dari 4.200 unit dalam waktu 2 tahun setelah diluncurkan. Hadirnya proyek baru dan pengembangan properti di berbagai wilayah ini diharapkan dapat mendukung optimalisasi pemulihan ekonomi,” katanya. 
 
Agung Podomoro selalu memperhatikan kebutuhan masyarakat yang dinamis dalam membangun produk properti yang berkualitas. Tak hanya memberikan properti dengan fasilitas premium, Agung Podomoro juga memastikan aksesibilitas dan infrastruktur proyek propertinya terjamin. “Seperti di Kota Podomoro Tenjo, akan dilengkapi dengan Grand Transit Oriented Development (TOD) yang terhubung transportasi publik kereta commuter line Jabodetabek yaitu Stasiun Tigaraksa dan Tenjo,” ujarnya. 
 
Selain itu seiring meningkatkan permintaan rumah tapak di Ibu Kota, Agung Podomoro hadir melalui Bukit Podomoro Jakarta. Perusahaan juga mengembangkan kawasan properti berkualitas lainnya seperti Podomoro City Deli Medan, Podomoro Golf View, Pakubuwono Spring, Podomoro Golf view, Podomoro Park Bandung, dan Grand Taruma Karawang. 
 
Agung mengatakan pihaknya sadar betul bahwa pulihnya industri properti membutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak mulai dari pengembang, pelaku industri, konsumen, dan pemerintah. Di tengah situasi ekonomi yang dinamis, lanjutnya, industri properti mesti didorong untuk pulih lebih cepat agar daya beli masyarakat bangkit lebih kuat. “Insentif pemerintah yang memberikan relaksasi juga patut diapresiasi dan didukung terus, kami melihat bahwa program ini berdampak sangat luar biasa bagi masyarakat dan pelaku industri properti,” katanya. 
 
Presiden Direktur PT Era Indonesia Darmadi Darmawangsa mengatakan bahwa relaksasi dari pemerintah dengan memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DPT) untuk pembelian properti turut menciptakan sentimen yang sangat positif di pasar properti. 
 
“Situasi ekonomi ke depan diperkirakan akan lebih dinamis dan menantang, mengingat terjadinya kenaikan harga seperti bahan bakar minyak (BBM) yang diperkirakan akan berdampak kenaikan inflasi sampai angka 6,6-6,8%. Namun, justru orang-orang yang menginvestasikan uangnya untuk membeli properti akan lebih untung,” katanya. 
 
Darmadi mengatakan tekanan inflasi akan melemahkan daya beli, namun justru di posisi inilah potensi investasi properti bersinar. “Daya tahan industri properti yang telah teruji waktu membuktikan bahwa investasi di sektor ini paling menjanjikan. Properti justru menjadi aset investasi yang anti-inflasi, yang menjaga dana atau aset lebih aman bahkan terus mengalami pertambahan nilai,” ujarnya. Dia mencontohkan harga properti yang terus menanjak naik dari tahun ke tahun akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan dana yang hanya disimpan di bank. Apalagi, kini bunga tabungan di bank hanya 0%. 
 
“Pengalaman membuktikan, harga properti akan selalu naik dan kenaikannya selalu di atas suku bunga simpanan di Bank dan juga inflasi. Berinvestasi di properti berarti membeli aset yang ada barangnya, sehingga risikonya menjadi lebih terukur. Tidak hanya itu, investasi properti bisa mendatangkan keuntungan sekaligus jika disewakan ataupun dijual dengan kenaikan harga setiap tahunnya,”  
katanya