finansial
Kamis, 18 September 2025 18:11 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Salah satu cara efektif melawan perubahan iklim adalah dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Selain baik untuk bumi, pola hidup ini juga menjaga sumber daya alam agar tetap tersedia bagi generasi selanjutnya.
Hidup hemat ternyata sejalan dengan hidup ramah lingkungan. Selain menekan emisi dan mengurangi sampah, kebiasaan ini juga membuat kita lebih peduli pada bumi sekaligus lebih bijak dalam mengatur keuangan.
Misalnya, membeli barang yang lebih awet meskipun sedikit lebih mahal bisa membantu kita terhindar dari kebiasaan sering mengganti barang baru.
Dampaknya, jumlah sampah yang dihasilkan juga menurun. Inilah alasan mengapa hidup hemat dan gaya hidup ramah lingkungan saling melengkapi.
Dilansir dari MNP Debt dan Green Mountain Energy, berikut tips menjaga bumi sakaligus bijak mengelola keuangan:
Memilih opsi transportasi yang ramah lingkungan, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum, tidak hanya dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga menghemat pengeluaran untuk bahan bakar, parkir, dan perawatan kendaraan.
Jika kamu tetap membutuhkan kendaraan, pertimbangkan untuk menggunakan kendaraan hemat bahan bakar atau kendaraan listrik, sehingga pengeluaran untuk bensin bisa lebih rendah.
Pilihan lain yang dapat membantu menjaga lingkungan sekaligus menambah penghematan adalah berbagi kendaraan dengan rekan kerja.
Bergantian mengemudi saat perjalanan, sambil menikmati kebersamaan, bisa membantu mengurangi biaya perjalanan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Meski terdengar klasik, prinsip ini tetap relevan hingga sekarang. Selain ramah lingkungan, cara ini juga bisa membantu menghemat pengeluaran. Mulailah dengan mengurangi penggunaan barang sekali pakai seperti kantong plastik, botol air, dan peralatan makan sekali pakai.
Sebagai gantinya, pilihlah alternatif yang bisa digunakan berulang kali, seperti tas kain, botol air stainless, atau termos.
Membuat kopi sendiri di rumah atau membawa air minum sendiri bisa mengurangi pengeluaran harian untuk minuman di kedai kopi atau toko serba ada.
Ternyata, harga kopi hitam kecil setiap hari atau sebotol air minum bisa menumpuk dalam sebulan. Selain itu, membawa bekal dalam wadah yang bisa dipakai ulang juga bisa mengurangi sampah sekaligus menekan pengeluaran.
Manfaatkan barang-barang yang tidak terpakai atau tidak diinginkan dengan cara upcycle, yaitu mengubah “sampah” menjadi sesuatu yang berguna atau bernilai.
Membuat hal baru seperti karya seni, mainan, atau perhiasan tidak hanya menyenangkan, tetapi juga merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga lingkungan.
Selain mencegah barang masuk ke tempat sampah, upcycling juga mengurangi kebutuhan membeli barang baru yang produksinya memerlukan banyak sumber daya.
Dengan semakin tingginya harga sayur dan buah, menanam buah, sayuran, dan rempah sendiri tidak hanya menjadi hobi yang menyenangkan, tetapi juga memungkinkan kamu menikmati hasil panen segar dan organik dengan biaya jauh lebih rendah dibanding membeli di toko.
Kamu bahkan tidak memerlukan halaman luas untuk memulai, balkon kecil atau ambang jendela pun cukup untuk menanam rempah atau sayuran kecil seperti tomat.
Menanam makanan sendiri juga membantu mengurangi emisi karbon karena mengurangi transportasi produk pangan.
Selain itu, makanan yang kamu tanam tidak menggunakan kemasan seperti di toko, sehingga sampah plastik dan pembungkus dapat diminimalkan. Dan tentu saja, tidak ada yang lebih nikmat daripada makanan hasil tanam sendiri.
Tahukah kamu bahwa dibutuhkan lebih dari 700 galon air hanya untuk menanam kapas yang cukup guna membuat satu kaos polos?
Daripada langsung pergi ke mal untuk membeli pakaian baru, cobalah mencari terlebih dahulu di toko barang bekas, toko vintage, atau dengan saling bertukar pakaian bersama teman.
Dengan begitu, kamu bisa memberi “napas baru” pada lemari pakaianmu tanpa harus menghabiskan sumber daya berharga untuk memproduksi pakaian baru.
Saat membahas soal belanja, penting juga untuk memikirkan perjalanan panjang yang ditempuh suatu barang sebelum sampai ke tangan kita. Semua kemasan ditambah bahan bakar untuk pengiriman memberi dampak besar pada lingkungan.
Sebagai gantinya, coba kunjungi pasar tani lokal untuk mendapatkan makanan segar tanpa kemasan, makan di restoran yang menyajikan hidangan langsung dari petani, atau membeli dari seniman, pembuat pakaian, dan penjual lokal sebelum memilih opsi pengiriman instan.
Berinvestasi dalam peningkatan efisiensi energi di rumah tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga menurunkan tagihan listrik.
Pertimbangkan untuk memasang lampu LED, yang menggunakan hingga 80% lebih sedikit energi dibanding lampu pijar biasa dan memiliki umur pakai lebih panjang.
Mengganti peralatan rumah tangga dengan versi hemat energi juga bisa secara signifikan mengurangi konsumsi listrik dan menghemat biaya dalam jangka panjang.
Selain itu, ada program insentif untuk penggunaan pemanas ramah lingkungan seperti heat pump, yang bisa mengurangi biaya utilitas bulanan.
Jika ingin lebih maksimal, investasi pada panel surya bisa menurunkan penggunaan listrik dan bahkan memungkinkan kamu menjual kembali energi ke jaringan listrik dalam jangka panjang.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 14 Sep 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 18 Sep 2025
Bagikan