8 Kunci Sukses Pengusaha Muda Mengendalikan Risiko Keuangan

Redaksi Daerah - Senin, 25 Agustus 2025 09:00 WIB
8 Strategi Cerdas Pengusaha Muda dalam Menghadapi Risiko Finansial

JAKARTA – Bagi banyak pelaku usaha, terutama pengusaha muda yang baru merintis, risiko finansial adalah tantangan besar. Salah kelola modal, biaya operasional yang terus naik, hingga gagal menyesuaikan diri dengan pasar bisa jadi ancaman serius bagi bisnis.

Itu sebabnya, menurut Kementerian Keuangan (Kemenkeu), penting sekali sejak awal memahami risiko dan cara mengelolanya. Apalagi bagi usaha kecil yang biasanya punya margin tipis dan tabungan terbatas. Kalau bisa mengantisipasi risiko dengan baik, kesempatan bisnis untuk bertahan bahkan berkembang akan jauh lebih terbuka.

Lalu, apa saja langkah yang bisa dilakukan? Berikut delapan cara sederhana untuk mengelola risiko finansial.

1. Analisis SWOT sejak awal

Pahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis (SWOT). Dengan pemetaan yang jelas, strategi bisa lebih matang dan risiko lebih mudah diantisipasi.

2. Jaga biaya operasional tetap terkendali

Pastikan dana operasional cukup untuk jangka menengah, setidaknya 2–3 tahun. Hindari pemborosan agar bisnis bisa terus berjalan meski pemasukan belum stabil.

3. Catatan keuangan detail

Buat laporan keuangan sejak hari pertama. Jika perlu, gunakan jasa akuntan atau software sederhana. Data keuangan yang rapi akan memudahkan pengambilan keputusan, termasuk saat mencari investor.

4. Adaptif terhadap perubahan

Pasar cepat berubah, begitu juga tren konsumen. Pantau perkembangan industri secara rutin agar bisnis tetap relevan. Perusahaan besar pun bisa tumbang jika gagal beradaptasi.

5. Bijak dalam pinjaman dan piutang

Jika butuh pinjaman, pastikan sesuai kemampuan bayar. Untuk bisnis B2B, cek kredibilitas mitra sebelum memberi piutang. Gunakan perjanjian tertulis atau pihak ketiga agar risiko gagal bayar lebih terkendali.

6. Siapkan cadangan kas

Buat dana darurat bisnis minimal 3–5 bulan dari total pengeluaran rutin. Simpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan kas operasional harian.

7. SOP yang jelas dan disiplin

Standar operasional penting untuk menjaga konsistensi bisnis. Evaluasi secara berkala agar selalu sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

8. Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis

Ini aturan wajib. Gunakan rekening berbeda agar arus kas jelas, laporan keuangan rapi, dan aset pribadi tidak terancam jika terjadi masalah pada usaha.

Mengelola bisnis pada dasarnya adalah mengelola risiko. Dengan strategi yang tepat, pengusaha muda bisa lebih siap menghadapi tantangan dan membuka jalan menuju pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Debrinata Rizky pada 25 Aug 2025

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 25 Agt 2025

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS