6 Ide Usaha Paling Menjanjikan 2026, Cocok Buat Anak Muda yang Mau Mulai Bisnis
JAKARTA – Menjelang penghujung tahun 2025, para pelaku usaha dan calon wirausahawan dihadapkan pada kesempatan emas untuk memulai bisnis baru. Meski begitu, langkah awal ini sering kali terasa membingungkan, bahkan bagi mereka yang nantinya akan sukses dan mampu bertahan hingga tahun 2026.
Kunci membangun bisnis yang menguntungkan terletak pada menemukan keseimbangan antara permintaan pasar, biaya operasional yang efisien, dan kemampuan diri.
Para wirausahawan sukses umumnya memilih model bisnis yang tidak hanya mampu menghasilkan pendapatan secara konsisten, tetapi juga menjaga pengeluaran tetap terkendali.
Meskipun kondisi ekonomi tahun 2026 tidak bisa diprediksi secara pasti, ada beberapa pertimbangan penting yang sebaiknya diperhatikan oleh pemilik bisnis sebelum memulai usaha yang berpotensi tahan lama. Berikut ini ide bisnis yang diprediksi akan dibutuhkan dan menjadi peluang di masa depan.
Ide Bisnis yang Diprediksi Cuan di 2026
Berikut peluang bisnis yang diprediksi laris di 2026:
1. Konsultan Konten Human untuk AI
Pada tahun 2026, kecerdasan buatan (AI) akan menjadi penggerak utama berbagai peluang bisnis. Beragam sektor bisnis mulai memanfaatkan AI untuk pembuatan konten, layanan pelanggan, pemrograman, dan banyak lagi.
Sebagian besar bisnis sadar bahwa mereka membutuhkan konten online, tetapi tidak semuanya mampu membayar jasa agensi besar. Di sinilah kamu bisa menawarkan nilai lebih.
Pekerjaan ini berfokus pada penyuntingan dan penyempurnaan hasil dari mesin agar terdengar lebih manusiawi, personal, serta mampu menciptakan kedekatan dengan audiens.
Kamu bisa membantu klien membangun komunikasi yang tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga melibatkan audiens secara interaktif. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan konten terus meningkat, terutama di sektor pemasaran digital, media, dan hubungan masyarakat (public relations).
2. Bisnis Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Dilansir dar Grey Journal, inisiatif hijau tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tapi juga menguntungkan secara finansial. Survei menunjukkan 50-62% konsumen bersedia membayar lebih untuk produk yang berkelanjutan.
Para wirausahawan dapat memulai bisnis seperti layanan perhitungan emisi karbon, produk daur ulang (upcycled), konsultasi keberlanjutan, atau logistik tanpa limbah (zero-waste).
Bahkan layanan lokal seperti pemasangan panel surya, stasiun pengisian kendaraan listrik, hingga pertanian organik memiliki potensi pertumbuhan tinggi berkat dukungan kebijakan pemerintah dan meningkatnya kesadaran masyarakat.
Sektor teknologi hijau (climate-tech) juga mendapat banyak investasi serta minat konsumen yang stabil, seiring dengan dorongan bisnis dan pemerintah untuk mencapai target net-zero emisi.
3. Spesialis Branding untuk Personal Brand
Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya reputasi digital, semakin banyak profesional dan pelaku usaha yang ingin mengembangkan personal brand. Namun, tidak semua perusahaan mengetahui cara menampilkan identitas mereka secara efektif di dunia maya.
Kondisi ini membuka peluang besar bagi generasi muda yang memahami strategi media sosial, desain visual, dan pemasaran digital.
Profesi seperti branding strategist atau konsultan personal branding akan semakin dibutuhkan untuk membantu membangun citra, mengelola konten, serta memposisikan individu atau perusahaan agar tampak kredibel dan menarik di ranah profesional.
Kamu bisa mengembangkan bisnis di bidang ini dengan membantu berbagai jenis klien, mulai dari pengusaha, kreator konten, hingga professional dalam membangun dan memperkuat identitas digital mereka.
4. Affiliate dan Digital Marketing
Melalui sistem ini, seseorang bisa mendapatkan komisi dari setiap penjualan produk digital milik pihak lain yang berhasil dipromosikannya. Cukup dengan handphone, laptop, koneksi internet, dan kemampuan dasar pemasaran digital, siapa pun bisa memulai bisnis ini.

Banyak kalangan Gen Z yang sudah terbiasa dengan algoritma media sosial, pembuatan konten kreatif, dan strategi promosi organik, sehingga model bisnis ini sangat sesuai dengan gaya hidup digital mereka.
Sistem afiliasi juga menawarkan peluang untuk meraih penghasilan tanpa perlu menyimpan stok barang, mengeluarkan modal besar, atau menjalankan bisnis konvensional.
5. Kesehatan dan Kebugaran (Digital)
Minat konsumen terhadap kesehatan, kebugaran, dan wellness terus meningkat, terutama melalui kanal digital. Layanan seperti telehealth, aplikasi kebugaran, dan perangkat femtech (teknologi kesehatan perempuan) mengalami pertumbuhan pesat.
Wirausahawan dapat memanfaatkan tren ini dengan menciptakan layanan kebugaran online, aplikasi nutrisi, perangkat kesehatan wearable, atau layanan terapi dan coaching virtual.
Jenis bisnis ini bisa dimulai dengan modal relatif kecil, cukup melalui website dan strategi pemasaran digital, namun berpotensi berkembang secara global.
Selain itu, program kesehatan korporat seperti yoga online atau manajemen stres digital juga menjadi ceruk pasar yang tumbuh pesat.
6. Bimbingan Belajar Online
Seiring semakin banyak orang yang menyesuaikan diri dengan kerja jarak jauh, permintaan akan bimbingan belajar online tetap tinggi. Banyak orang ingin meningkatkan keterampilan agar tetap kompetitif di dunia kerja atau memastikan bisnis mereka sukses.
Dilansir dari BusinAssist, dengan fleksibilitas belajar kapan saja dan di mana saja, bimbingan online menjangkau lebih banyak peserta.
- Baca Juga: 9 Ide Bisnis untuk Penggemar K-Pop
Bimbingan online bisa mencakup berbagai bidang, mulai dari akademik, model bisnis, persiapan ujian, pendidikan dasar, umum, bahasa, hingga teknologi.
Untuk membangun bisnis bimbingan online, penting untuk memahami niche dan menilai keahlianmu, karena hal ini akan menjadi pembeda dari pesaing.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 21 Oct 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 21 Okt 2025