Pekerja Mesir Ini Alami Kejadian Aneh Setelah Penemuan Makam Kucing

Amirudin Zuhri - Sabtu, 31 Oktober 2020 11:08 WIB

Makam kuno mesir/Sputnik

undefined

KAIRO-Seorang pekerja Mesir, Shehata Ahmed Mansour  mengungkapkan bagaimana penemuan sebuah makam kuno telah mempengaruhi hidupnya.

Dalam film dokumenter Netflix yang baru-baru ini dirilis berjudul “Secrets of the Saqqara Tomb” (Rahasia Makam Saqqara) dia berkisah selama penggalian makam Wahtye, para arkeolog menemukan poros dengan hewan mumi, yang dilaporkan sebagai hadiah untuk Bastet, dewi kuno dalam agama Mesir yang digambarkan sebagai wanita dengan kepala kucing.

Hamada Shehata Ahmed Mansour, orang pertama yang memasuki lubang dengan hewan mumi, mengungkapkan bahwa setelah dia ikut serta dalam penggalian, kucing-kucingnya mulai bertingkah sangat aneh.

“Sejak saya mulai bekerja di pekuburan kucing ini, saat kucing melihat saya di sekitar rumah, mereka lari. Mereka takut pada saya. Mereka tidak bertingkah seperti hewan peliharaan terhadap saya seperti dulu. Tapi ketika kucing-kucing itu lari, saya katakan kepada mereka ‘Anda memiliki hak’. ‘Saya baru saja membawa nenek moyang Anda keluar dari tanah dan menyimpannya’. Mungkin mereka takut saya akan melakukan hal yang sama kepada mereka ,” kata Mansour dalam film dokumenter itu.

“Secrets of the Saqqara Tomb”  Netflix berbicara tentang upaya para arkeolog untuk menguraikan sejarah penemuan luar biasa mereka dan mengikuti mereka saat mereka menemukan banyak artefak dan barang-barang unik yang bernilai arkeologis besar. Penemuan makam milik pendeta tinggi Wahtye dijuluki sebagai “penemuan paling signifikan di Mesir dalam hampir 50 tahun”.

Kucing Dipuja

Wahtye, seorang pendeta dan pejabat tinggi  bertugas di bawah Firaun Neferirkare Kakai dari Dinasti Kelima. Para arkeolog mengatakan makam yang hingga penemuannya telah dibiarkan tak tersentuh selama 4.400 tahun tersebut  adalah yang paling mewah yang pernah ditemukan di kuburan Saqqara.

Kucing dipuja di Mesir Kuno karena orang percaya bahwa mereka adalah makhluk ajaib yang mampu membawa keberuntungan. Profesor Egyptology Salima Ikram mengungkapkan bahwa kucing bahkan mencapai tingkat martabat yang setara dengan dewa.

“Selama masa hidupnya, makhluk ini akan diperlakukan sebagai Tuhan, diberi makan, diberi minum dan didoakan. Orang akan memberikan sesajen kepada makhluk ini. Mereka akan memberikan jimat dan patung yang terbuat dari kayu, batu, faience, dan bahkan perunggu. Tapi mereka akan menjadikan mumi hewan karena idenya jika mempersembahkan darah kepada Tuhan berarti lebih dari sesuatu yang terbuat dari kayu atau batu, ” kata Salima Ikram.

Menurut profesor itu, orang Mesir Kuno membeli kucing dari pendeta, yang membesarkan kucing di peternakan.

“Sejauh yang kami tahu, orang tidak memberikan kucing peliharaan sebagai persembahan. Yang mereka berikan sebagai persembahan sebenarnya dibeli dari pendeta. Jadi, kami pikir para pendeta akan membiakkan mereka dan mereka mungkin akan mensubkontrakkannya ke penduduk desa di sekitar area Saqqara. Orang-orang beternak kucing ini dan mungkin juga memiliki peternakan kucing. Cara pemujaan hewan suci bekerja adalah bahwa ada satu hewan di kuil yang dianggap sebagai manifestasi dari Dewi atau Tuhan, ” tambah Profesor Ikram.

RELATED NEWS