NASA Menemukan Air di Bulan

Amirudin Zuhri - Selasa, 27 Oktober 2020 15:34 WIB

Foto:The Conversation

undefined

WASHINGTON-Badan antariksa Amerika NASA mengumumkan bahwa air telah ditemukan di permukaan Bulan yang diterangi matahari. Hal ini menjad sebuah langkah yang secara signifikan dapat menurunkan biaya perjalanan luar angkasa.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Casey Honniball dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa NASA di Maryland mendeteksi air molekuler di permukaan bulan.

“Tanpa atmosfer yang tebal, air di permukaan bulan yang diterangi matahari seharusnya hilang begitu saja ke luar angkasa,” kata Honniball, yang membuat penemuan tersebut dan diterbitkan dalam Nature Astronomy.

“Entah bagaimana kami melihatnya. Sesuatu sedang menghasilkan air, dan sesuatu pasti menjebaknya di sana. ”

Ini adalah pertama kalinya air ditemukan di area selain area bayangan. Para ilmuwan sebelumnya percaya bahwa air tidak akan mampu bertahan di bawah sinar matahari langsung.

Pengumuman itu berdasarkan data dari airborne observatory, SOFIA, pesawat 747 yang dimodifikasi yang membawa teleskop besar.

SOFIA telah mendeteksi molekul air (H2O) di Kawah Clavius, salah satu kawah terbesar yang terlihat dari Bumi, yang terletak di belahan selatan Bulan. Pengamatan sebelumnya terhadap permukaan Bulan mendeteksi beberapa bentuk hidrogen tetapi tidak dapat membedakan antara air dan kerabat kimiawinya, hidroksil.

Data dari lokasi ini mengungkapkan air dalam konsentrasi 100 hingga 412 bagian per juta – kira-kira setara dengan sebotol air 12 ons – terperangkap dalam satu meter kubik tanah yang tersebar di permukaan bulan.

Jacob Bleacher, Kepala Ilmuwan Eksplorasi untuk Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia di Markas NASA mengatakan temuan itu penting untuk misi luar angkasa di masa depan.

“Memahami di mana letak air akan membantu kami mengirim astronot ke bulan. Jauh lebih mudah untuk bepergian saat Anda tidak perlu membawa sumber daya,” kata Bleacher sebagaimana dikutip Live Science Selasa 27 Oktober 2020.

Penemuan juga dapat berkontribusi untuk mendorong penyelesaian misi ke bulan yang dipimpin oleh NASA dan perusahan swasta termasuk Blue Origin milik CEO Amazon Jeff Bezos. Blue Origin sedang berusaha membangun pendarat bulan yang bisa mendarat di wilayah kutub selatan Bulan.

“Saya pikir kita harus membangun pemukiman permanen manusia di salah satu kutub bulan,” kata Bezos pada tahun 2017.

“Permukiman semacam itu dapat membantu memindahkan proses industri dari Bumi sehingga planet rumah kita hanya untuk industri ringan dan perumahan. “

Tags misi ke bulanbulanBagikan

RELATED NEWS