Gandeng PKK, Tim KKN UNS Beri Pelatihan Pembuatan Face Shield

Kusumawati - Selasa, 23 Februari 2021 16:43 WIB
Pembuatan face Shield ibu ibu PKK desa Ngargoharjo Wonogiri undefined

WONOGIRI (Soloaja.co) - Usaha memanfaatkan peluang dimasa pandemi Covid19, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang berlokasi di Desa Ngargoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri memberdayakan masyarakat dengan latihan pembuatan _face shield_.

Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (20/2/2021) yang melibatkan pengurus Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Ngargoharjo.

_Face shield_ sendiri berfungsi untuk melindungi wajah dari droplet atau percikan sebagai salah satu upaya pencegahan Covid-19. Namun, dalam pemakaiannya pun harus dibarengi dengan masker karena fungsinya tidak akan maksimal jika hanya menggunakan _Face shield_.

"Program ini merupakan rangkaian terakhir dari program pelatihan dalam rangka mendukung pentingnya gerakan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) di masyarakat. Tujuan kami mengadakan kegiatan ini untuk memberikan support terhadap edukasi pencegahan Covid-19 di Desa Ngargoharjo,” jelas Ketua KKN, Ihsan Nur Hidayat.

Dalam pelaksanaan program, Tim KKN Kelompok 86 tersebut juga membatasi kuota saat pelatihan untuk mencegah kerumunan. Terlebih, saat ini daerah Jawa dan Bali sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Masyarakat Desa Ngargoharjo sangat antusias dalam mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan, salah satunya pelatihan pembuatan _Face shield_ ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Desa Ngargoharjo, Wartono saat menghadiri kegiatan.

“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada mahasiswa UNS yang sudah mengadakan berbagai kegiatan. Kami sangat senang dan mengapresiasi program ini,” ungkap Wartono.

Ihsan berharap semoga melalui kegiatan ini dapat memberikan keterampilan lebih kepada masyarakat mengenai pembuatan _Face shield_.

“Semoga bisa menambah keterampilan warga, bahkan bisa jadi peluang usaha juga. Selain itu, melalui edukasi Covid-19, diharapkan para anggota PKK dapat menjadi agen edukasi Covid-19 di lingkungan keluarga sebagai upaya mempersempit penyebaran virus,” pungkas mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNS ini.

Bagikan

RELATED NEWS